Jumat, 31 Januari 2014

Tergores Kenangan di Setiap Foto



          Aku suka fotografi berawal dari kamera Handphone yang dulu sering aku gunakan untuk narsis, atau bahasa gaulnya "selfie". Disitu aku semakin kecanduan untuk berfoto dimana aku menjumpai tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Nggak jarang saudara-saudaraku mengatai aku orang yang narsis, bahkan mereka sudah hafal, dimanapun aku pergi, aku selalu memintakan orang lain untuk memotretku. teman-teman semasa SMPku pun juga sepertinya "eneg" dengan ke alayan ku waktu itu. "Alah, alay banget sitik-sitik difoto" mereka bilang. Setiap aku beli handphone baru pun yang ku incar bukan aplikasinya atau apanya ya, tapi kamera. Heran juga.
          Hanya dengan sebuah kamera digital, aku mengembangkan hobiku itu. Biasanya sih aku mengotak-atik kamera dan biasanya juga nggak bisa ngembaliinnya. Panik sih, apalagi itu bukan kamera sendiri. Lalu lama-lama aku bisa menggunakan SLR. Mulai terbiasa dengan permainan SLR yang membuat suatu objek itu menarik dan enak untuk dilihat juga mempunyai nilai tinggi bagi mereka yang suka dengan fotografi.
          Karena biasanya fotografi itu suka memotret scene dan object yang bagus, di sini aku lebih suka memotret subjeknya ketimbang objeknya. Lebih tepatnya Subjek atau orang dengan scene yang menarik. Bisa dibilang ini mengabadikan kenangan. Nggak banyak orang yang sempat mengabadikan foto bersama disuatu objek seperti di alam, keramaian kota, cafe atau tempat yang menarik lainnya. Teman-teman SMA ku mulai mempercayaiku sebagai orang yang selalu mengabadikan setiap moment itu. "Kalau nggak ada Visa, Makhluk Sore nggak punya kenangan. Paling cuma selfie sendiri-sendiri. Bukan foto bareng", "iya, Visa tu kemana-mana mesti minta foto bareng. Jadi aku juga punya kenangan" kata beberapa temanku itu. Senang mendengarnya.
          Menurut orang yang kurang suka difoto, mereka bilang ini lebai atau berlebihan, atau memalukan mungkin. Tapi menurut pendapatku sendiri, setiap moment yang kualami ini adalah kenangan, sama halnya dengan setiap jepretan yang kudapat ini adalah kenangan.
          Kenangan adalah memori yang pernah kita alami dahulu, sesuatu yang membekas di ingatan kita. Kenangan itu masa lalu. Untuk apa diabadikan? Bukan berarti kita selalu melihat kebelakang, tetapi dengan kenangan masa lalu itu, kita bisa belajar lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa mengoreksi diri, dan berkaca. Foto bisa menghadirkan sebuah senyuman dan tawa. Mungkin kita pernah mengalami masa pahit, bahagia, bercanda dengan teman, atau cinta yang telah lama terjadi. Sewaktu kita membuka foto itu, kita bisa tersenyum sambil berkata "ini sewaktu aku blablabla".
          Kenangan itu nggak akan pernah bisa dihapus, kenangan itu hilang karena kita memiliki batas ingatan yang lemah. Memori yang ada di otak kita lebih kecil daripada memori yang ada dibalik setiap foto. Jadi, foto itu semacam media untuk merekam hidup. Untuk sahabat dan teman-temanku, aku selalu hadir untuk merekam semua kejadian yang kita alami bersama-sama. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar